Senin, 26 November 2012

Tanggal 10 Muharam, Musibahku Tapi Allah menyayangiku...

Bulan Muharam adalah bulan keberkahan dan rahmat, karena dari bulan inilah berlakunya segala kejadian alam ini. Bulan Muharam juga merupakan bulan yang penuh sejarah, dimana banyak peristiwa yang terjadi untuk menunjukkan kekuasaan dan kasih sayang Allah SWT kepada makhluk-Nya. Di tanggal 10 Muharam 1434, tepatnya hari Sabtu tanggal 24 November 2012. Aku kehilangan HP kesayanganku, hadiah dari suamiku. Tepatnya pulang dari kegiatanku dari sekolah, sebagai seorang pendidik, Aku pulang naik angkot. Aku pulang tepatnya jam 13an siang, aku makan siang dulu dan mampir sebentar ke pasar untuk membeli sayur. tak lama itu aku terima telpon dari kakak iparku, kututup telpon dan aku stop angkot jurusan ke merak. Angkot yang kuanaiki cuma ada 2 penumpang, aku dan laki2 yang tepat dibelakang supir. aku ambil posisi duduk paling belakang sambil senderan. Angkot yang kunaiki berjalan dengan cepatnya, tak lama 2 siswi SMK naik, di simpang pun 1 siswa SMK naik. Sampai di depan lapangan sumampir atau biasa ngetem angkot, mobil yang aku naiaki lama sekali ngetemnya. Aku gelisah, ku keluarkan hp dari saku baju batikku, ku liat wakyu menunjukkan jam 13.51 WIB. kegelisahanku semakin menambah karena posisi jam segitu aku belum nyampe di rumah dan belum menunaikan sholat dzuhur. Kumasukkan lagi HP di saku kiri baju batikku. Sampai di Kebon dalem ada lagi 2 siswi SMA naik angkotku. jadi total penumpang yang berada di angkot berjumlah 7 orang. Aku turun di tegalwangi membawa 2 jinjingan plastik. Aku pulang tidak membawa tas, karena aku ke sekolah membawa Laptop dan kusimpan di lemari sekolah. Waktu berlalu kegiatan dirumah kulakukan seperti biasa. Waktu terus berlalu sampai malam. Aku mulai menyadari jam 10 malam Hpku ku cari tak kunjung ketemu, dan aku berusaha mencari karena ada keperluan untuk menelpon kakaku yang sudah malam tidak pulang ke rumah, yang berarti mungkin pulang ke rumah istrinya di Cikande Serang. Aku terus merenung dan mengingat kejadian yang kualami tadi siang dari tempat aktifitasku sampai ke rumah. Samapai 1 jam aku ingat-ingat dimana aku menyimpan Hpku, tapi tetap saja tak ada dalam langkah dan pikiranku....Aku teringat terakhir kali memegang Hpku diangkot saat ingin meliha tWaktu jam 13.51. yang berarti Hpku mungkin hilang di Angkot. Kepalaku sakit sekali memikirkan HP ku yang tak lagi ada disampingku, terkadang aku menangisi kalau mengingat keapesanku. Waktu terus menunjukkan larut dan kulihat pukul 00.21 yang artinya hari sudah berganti hari minggu. Aku terus melamun, untung suamiku begitu perhatian dan menyuruhku untuk banyak berzikir. Jika memang bukan Rezekinya itu semua harus diikhlaskan.... Aku turuti kata suamiku untuk berzikir, dengan berzikir kepalaku yang pusing sedikit reda dan hatiku mulai tenang. mulutku terus mengeluarkan dzikir sampai akhirnya tertidur, dalam tidurku pun aku seolah mengigau sambil berzikir. Subuh pun datang, Aku sholat subuh dan sesuainya ku panjatnya doa untuk kesekian kali hambu meminta belas kasihan. Tata Cara Doa pun aku lakukan, Sebanyak mungkin aku sebut asmamu ya...Allah. Dan lembutkanlah hati orang yang menemukan HPku. Pagipun bergulir, Anak2ku sudah kumandikan. perasaanku masih kacau, aku tak semangat melakukan kegiatan apapun. sehingga aktivitas memasak, mencuci, bahkan menyuapi anakku sarapan pun tak kulakukan. Kegiatanku hanya meratap di tempat tidur sambil tetap membaca dzikir. Waktu memnunjukakn jam 09.02 pagi hari minggu itu. tak lama dari itu suamiku menerima telpon dari no ponselku. Kabar Baik Orang yang menemukan Hpku menelpon suamiku yang menyatakan akan mengembalikan dan meminta untuk mengambil sendiri ke rumahnya. Aku langsung turun dari tempat tidurku dan bergegas mandi, setelah mandi aku langsung sujud syukur. Ternyata Allah begitu sayang sama Hamba.... Kujemput Hpku ke rumahnya. Alhamdulillah... Ternyata masih ada orang Jujur. Seorang ibu rumah tangga yang insyaallah penghuni syurgaMU. YA Allah limpahkanlah Rezeki kepada ibu itu. Amin... baca selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar