Pada kehamilanku yang ke-3 anak ke dua. aku mengalami apa yang dinamakan hiperemesis. Hiperemesis adalah mual/muntah yang berlebihan sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari biasanya dialami ibu dalam usia kehamilan 7 minggu sampai 20 minggu, biasanya muntah/mual yang dialami 10 kali atau lebih dalam waktu 24 jam. penyebab mual dan muntah berlebihan ini belum diketahui. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain; kehamilan ganda, alergim, perubahan metabolik, psikologis. Jika mual dan muntah berlebihan ini dibiarkan menyebabkan penderita mengalami dehidrasi, dan pernurunan klotida urin, Akibat paling berbahaya penderita mengalami pendarahan dan akhirnya menyebabkan kematian ibu dan janin
Gejala
Mual dan muntah pada 3 bulan pertama kehamilan.
Pencegahan
Mual dan muntah berlebihan ini dapat dicegah dengan memahami bahwa bagi wanita yang hamil, kehamilan merupakan proses fisiologis, makan makanan ringan sedikit namun sering, menguarangi makanan berlemak dan berbau.
aku mengalami hiperemesis sehingga harus di rawat di Rumahsakit. sebelum mengalami kehamilan berat badanku 48 Kg. cek dokter usia kandunganku 6 minggu, tapi yang aku alami sudah tidak wajar yaitu minum air putih terasa pahit, napsu makan berkurang. aku khawatir dokter memberiku obat mual vomceran 4mg. masih dalam usia kandungan 6 minggu setelah keesokan hari dari dokter kandungan aku mulai mengalami muntah, 3 hari obat yang diberikan masih bisa menahanku untuk tidak muntah. tapi keempat harinya muntahku sudah sering dalam satu hari. akhirnya akupun kembali lagi konsul ke dokter, dokter pun menggati obat mual ku dengan Vomceran 8 mg. durasi 3 hari sanggup menahan mualku tapi keempat hari setelah minum vomceran 8 mg, malahan obat itu sudah tidak berpengaruh bagi tubuhku, dari pagi sampai malam yang ada kegiatanku muntah melulu, sampai kamarku entahlah aromanya aneh.... malamnya aku dibawa lagi ke dokter, dan ditimbang berat badanku sudah turun menjadi 45,5 kg yakni turun 2,5 kg dalam 1 minggu, tensiku cuma 90/60. akhirnya dokter menyarankan untuk dirawat dan memperbaiki nutrisi dalam tubuhku demi perkembangan janinku. akupun ikut saran dokter karena tak ada secendok makananpun yang masuk dalam tubuhku, bahakan secendok airpun tak sanggup aku telan. yang ada muntah berlebihan sampai cairan muntahku berwarna kuning kehijauan, mungkin lambungku sudah sakit. Di rumah sakit aku langsung diberi suntikan Vomceran (untuk mencegah muntah), dan rantin (untuk lambungku), dan diberi propepsan sirup (untuk tungkak lambungku yang sakit).
setelah dua hari lumayan aku sudah bisa ngemil dan makan2an yang berkarbohidrat, cuma aku belum berani minum air setelah makan. karena air yang selama ini aku minum selalu mengantarkan untuk muntah. jadi selang satu jam dari selesai makan aku baru minum, itu pun satu gelas habis aku minum dalam satu hari. karena ada kemajuan dari awal perawatan selalu obat suntik maka hari ke tiga aku diberi percobaan obat mual oral. obat oral bisa diterima tubuhku, besok pagi saya sudah bisa pulang ke rumah. dengan syarat dirumah harus sering
makan makanan ringan sedikit asal sering dan jangan sampai lupa minum obat.
lima hari di rumah, saya masih oke-oke saja, hari ke enam saya mengalami hal sama yakni harus muntah muntah sering dalam satu hari, sampai malam aku tidak bisa tidur kegiatannnya hanya mual dan muntah. akhirnya jam 2 dini hari saya harus dilarikan ke UGD di rumah sakit, di rumah sakit sayapun langsung diberi suntikan vomceran melalui invus. saya pun harus kembali lagi ke kamar perawatan di sini saya harus di rawat lebih intensif lagi coz walau saya sudah diberi suntikan anti mual tetep saja saya muntah. akhirnya obat suntikanku ditambah dosis untuk mencegah mual entahlah namanya saya lupa. jadi dalam 1 hari saya mendapat 9 suntikan yang masuk dalam infusku. karena jarum yang menusuk dalam pembuluh darahku dan harus menerima obat suntik 9 kali, membuat pembuluh darah di punggung tanganku bengkak, jadi jarum yang masuk pembuluh darahku harus dipindah setiap harinya. untuk perawatan yang kedua aku harus dirawat selama 4 hari, selama 4 kali juga jarum yang menusuk pembuluh darahku harus berpindah posisi.
pulang ke rumah saya harus tetap mengkonsumsi obat jangan sampai ada yang ketinggalan, kalau ada yang lupa resikonya kalau sudah muntah, pengobatan harus dari awal lagi terapinya. wah repotnya....
hiperemesis yang aku alami memang mungkin ini sangat berat, kegiatan hampir dua bulan sampai usia kandungannku 4 bulan, yang ada hanyalah menangis, mengeluh dan selalu kesakitan yang aneh2, sampai2 suamikupun bingung harus bagaimana....
tapi obat yang manjur sakit hiperemesis adalah diajak ngobrol, pengalaman orang2 yang mengalami hamil, ngidam, dll. itu sedikit menenangkan derita orang hiperemesis.
anugerah yang tiada tara seorang wanita akan mendapatkan anak...
baca selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar